Sabtu, 14 Juli 2012

Penyakit Pada Ternak Puyuh



Mengingat unggas ini masih saudara dekat ayam. Maka puyuh dapat terserang penyakit yang umum terdapat pada ayam.. Penyakit yang sering menyerang ternak puyuh diantaranya; New castle Disease, Coccidiosis, Radang Usus, Berak kapur (pullorum), Cacar Unggas, Bronchitis, Cacing.

New Castle Disease, Puyuh dapat terserang new castle disease (NCD) walapun sangat jarang. NCD dapat disebut dengan ND atau tetelo atau penyakit ayan. Gejala penyakit ini sama dengan gejala ND pada ayam dan unggas lainnya. Beberapa gejalanya, antara lain puyuh sulit bernapas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata mengantuk, sayap terkulai, tinja encer kehijauan, dan yang spesifikadanya gejala tortikolis yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh. Untuk pencegahan penyakit ini yaitu dengan melakukan vaksinasi ND sedini mungkin dengan dosis disesuaikan dengan berat badan puyuh. Umumnya dosisnya adalah setengah dari dosis yang diberikan untuk ayam.Puyuh yang terkena ND maka langsung dipisahkan dari teman-temannya, sedangkanyang mati langsung dibakar dan dikubur agar tidak menular ke puyuh lain.

Coccidiosis, Coccidiosis dapat menyerang puyuh dan unggas peliharaan lainnya. Penyakit ini dapat juga disebut dengan penyakit berak darah. Ciri utama penyakit ini yaitu konsistensi kotoran lembek dan cenderung encer, kotoran bercampour dengan darah, sayap tekulai, puyuh lemas dan kadang menggigil.Pengobatan dengan menggunakan preparat yang berisi sulfa seperti agribon atau sejenisnya, Dapat juga diberikan Trisulfa, Sulfa Metazin, Sulfa Quinoxaline atau Biruran. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga sanitasi kadang puyuh. Litter juga sebaiknya dijaga supaya tetap kering dan tidak lembab. Setiap kali akan digunakan untuk rombongan puyuh baru, kandang harus diganti dengan litter baru, dibersihkan dan bila perlu disemprot dengan bahan desinfektan seperti Antigerm. Panas dan proses fermentasi dalam litter menyebabkan protozoa penyebab coccidiosis dan telur-telur cacing mati. Tapi sebaliknya litter yang basah akan menjadi media yang baik buat pathogen coccidiosis dan telur cacing.

Radang Usus, radang usus atau quail enteritis disebabkan oleh bakteri anerobic yang membentuk spora di dalam usus puyuh. Serangan bakteri anerobic ini kemudian menyebabkan radang pada usus unggas yang terserang.Gejala awal yang timbul dari penyakit radang usus oleh bakteri anerobic ini adalah puyuh terlihat lesu, mata puyuh terkatup, bulunya terlihat kusam, dan kotoran unggas yang terserang biasanya encer berair dan mengandung uric acid yang tinggi.

Berak Kapur atau Berak Putih (Pullorum), Penyakit ini merupakan penyakit menular dan disebabkan oleh kuman salmonella.Ciri khas yang dapat dilihat pada puyuh yang terserang penyakit ini hampir sama dengan penyakit berak darah. Namun , kotorannya putih seperti mengandung kapur, sehingga dinamakan berak kapur.Pengendalian untuk penyakit ini sama dengan pengendallian untuk penyakit ND dan berak darah.

Cacar Unggas, cacar ini disebabkan oleh virus pox. Penyakit ini biasanya menyerang semua jenis unggas. Puyuh dari umur sehari sampai puyuh yang sudah berporduksi baik jantan maupun betina juga dapat terserang penyakit ini. Cacar unggas sangat mudah menular. Gejala khasnya adalah adanya borok atau kudis di bagian kulit tubuh, kaki dan pialnya dapat juga mengenai bagian muka sampai ke pinggiran paruh puyuh. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga sanitasi kandang. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan vaksin.

Bronchitis, penyakit ini menular dan sangat cepat penyebarannya. Bila berkepanjangan tanpa penanganan yang tepat dapat mengakibatkan kematian dan wabah yang merajalela. Gejala fisik penyakit ini adalah kondisi puyuh mejadi lesu, mata dan hidung puyuh sering mengeluarkan lendir, badan gemetar, batuk atau ngorok, sulit bernapas dan sering mengalami gejala mirip bersin pada manusia. Penyakit ini timbul karena komposisi makanan yang tidak seimbang gizinya, sanitasi kandang yang buruk, sirkulasi udara yang kurang baik dan kelembaban yang tinggi. Pengendallian dapat dilakukan dengan memperbaiki gizi dan menjaga sanitasi kandang. Pemberian vitamin unggas dapat membantu menolong meredakan penyakit ini.

Cacing, cacing giling seperti ascaris, keremi dan tambang diobati dan dicegah dengan Piperazine, baik Piperazine hexahydrate maupun Piperazine citrate berupa tepung yang dicampurkan dalam makanan atau minuman. Pemberian obat cacing dilakukan saat puyuh dipindahkan dari boks ke kandang. Cacing pita diberantas dengan DET (di-n-butyl tindilaurate) 0,5 % dicampur makanan, diberikan setiap 1 atau 2 bulan.

Sumber bacaan : Ternak Puyuh Agromedia
Disarikan Oleh : Sad Hutomo Pribadi Penyuluh Madya BBP2TP/deptan.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar